TUGAS PSIKOLOGI UMUM
KEGIATAN OUTBOND DALAM APLIKASI TEORI GESTALT DAN TEORI BEHAVIOR
 




DISUSUN OLEH :
AI TRISNAWATI (46113320009)


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
BEKASI 2014



I.                   PENDAHULUAN

A.    PENGERTIAN TEORI GESTALT

 Fokus teori Gestalt adalah ide tentang “pengelompokan”, yaitu, karakteristik stimulus menyebabkan kita struktur atau menafsirkan bidang visual atau masalah dengan cara tertentu (Wertheimer, 1922).
Faktor utama yang menentukan pengelompokan atau prinsip organisasi adalah:
v  kedekatan – elemen cenderung dikelompokkan bersama menurut kedekatan mereka,
v  kesamaan – item serupa dalam beberapa hal cenderung dikelompokkan bersama,
v  penutupan – item dikelompokkan bersama-sama jika mereka cenderung untuk menyelesaikan beberapa entitas, dan
v  kesederhanaan – butir akan diatur dalam angka sederhana berdasarkan simetri, keteraturan, dan halus.
Faktor-faktor ini disebut hukum organisasi dan dijelaskan dalam konteks persepsi dan pemecahan masalah.
Teori Belajar Gestalt berlaku untuk semua aspek pembelajaran manusia, meskipun berlaku paling langsung ke persepsi dan pemecahan masalah. Pekerjaan Gibson sangat dipengaruhi oleh teori Gestalt. Beberapa contoh dari teori gestalt dapat dilihat dari aplikasinya dalam pembelajaran.
Akhmad Sudrajat menguraikan beberapa Aplikasi teori Gestalt dalam proses pembelajaran antara lain :
v  Pengalaman tilikan (insight); bahwa tilikan memegang peranan yang penting dalam perilaku. Dalam proses pembelajaran, hendaknya peserta didik memiliki kemampuan tilikan yaitu kemampuan mengenal keterkaitan unsur-unsur dalam suatu obyek atau peristiwa.
v  Pembelajaran yang bermakna (meaningful learning); kebermaknaan unsur-unsur yang terkait akan menunjang pembentukan tilikan dalam proses pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu unsur akan makin efektif sesuatu yang dipelajari. Hal ini sangat penting dalam kegiatan pemecahan masalah, khususnya dalam identifikasi masalah dan pengembangan alternatif pemecahannya. Hal-hal yang dipelajari peserta didik hendaknya memiliki makna yang jelas dan logis dengan proses kehidupannya.
v  Perilaku bertujuan (pusposive behavior); bahwa perilaku terarah pada tujuan. Perilaku bukan hanya terjadi akibat hubungan stimulus-respons, tetapi ada keterkaitannya dengan dengan tujuan yang ingin dicapai. Proses pembelajaran akan berjalan efektif jika peserta didik mengenal tujuan yang ingin dicapainya. Oleh karena itu, guru hendaknya menyadari tujuan sebagai arah aktivitas pengajaran dan membantu peserta didik dalam memahami tujuannya.
v  Prinsip ruang hidup (life space); bahwa perilaku individu memiliki keterkaitan dengan lingkungan dimana ia berada. Oleh karena itu, materi yang diajarkan hendaknya memiliki keterkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan kehidupan peserta didik.
v  Transfer dalam Belajar; yaitu pemindahan pola-pola perilaku dalam situasi pembelajaran tertentu ke situasi lain. Menurut pandangan Gestalt, transfer belajar terjadi dengan jalan melepaskan pengertian obyek dari suatu konfigurasi dalam situasi tertentu untuk kemudian menempatkan dalam situasi konfigurasi lain dalam tata-susunan yang tepat. Judd menekankan pentingnya penangkapan prinsip-prinsip pokok yang luas dalam pembelajaran dan kemudian menyusun ketentuan-ketentuan umum (generalisasi). Transfer belajar akan terjadi apabila peserta didik telah menangkap prinsip-prinsip pokok dari suatu persoalan dan menemukan generalisasi untuk kemudian digunakan dalam memecahkan masalah dalam situasi lain. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat membantu peserta didik untuk menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkannya.


B.     PENGERTIAN TEORI BEHAVIOR

Behavior atau Perilaku adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan dapat dan harus dianggap sebagai perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan).

I.                   PEMBAHASAN

A.    KEGIATAN OUTBOND DALAM APLIKASI TEORI GESTALT DAN TEORI BEHAVIOR

1.      RAFTING
Rafting adalah Kegiatang pengarungan bagian alur sungai yang berjeram dengan menggunakan wahana tertentu yang terdiri dari perahu karet, kayak, kano dan dayung.
Tujuan :
v  Untuk kerja sama team atau kekompakan team
v  Untuk melatih kesiapan, kemampuan dan kepercayaan diri
v  Sebagai sarana olahraga dan rekreasi
v  Mengembangkan pengetahuan

2.      ESTAFET TEPUNG
Cara bermain :
v  Barisan terdepan memegang tepung beracun
v  Tepung beracun itu di estafetkan ke belakang dalam satu team
v  Tepung tidak boleh jatuh
v  Yang mendapatkan sisa tepung terbanyak team itu yang memenangkannya.
Tujuan permainan:
v  Untuk melatih kerja sama team dan kekompakan
v  Untuk saling mengenal lebih dekat satu sama lain dalam 1 team

3.      ESTAFET BOLA

Cara bermain :
v  Team yang berada di barisan depan meng estafetkan bola dengan kertas ke belakang sampai di barisan terakhir.
v  Siapa yang cepat sampai di barisan terakhir, dia yang memenangkannya.
Tujuan:
v  Melatih kerjasama team, kekompakan, dan kecepatan.
v  Mempererat komunikasi antara satu dengan yang lainnya

4.      PERMAINAN BAMBU
Cara bermain :
v  Team membuat kotak dari bambu, dari mulai 6 bambu sampai bambu 4.
v  Team di haruskan berada di dalam kotak bambu tersebut,
v  Jika ada yang tidak masuk ke dalam kotak bambu tersebut maka di nyatakan gagal.
Tujuan :
v  Melatih kekompakan team
v  Melatih kerjasama team
v  Mempererat satu sama lain dan mempererat komunikasi


II.                KESIMPULAN

v  Fokus teori Gestalt adalah ide tentang “pengelompokan”, yaitu, karakteristik stimulus menyebabkan kita struktur atau menafsirkan bidang visual atau masalah dengan cara tertentu (Wertheimer, 1922).
v  Behavior atau Perilaku adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan dapat dan harus dianggap sebagai perilaku
v  Contoh kegiatan outbond yang berhubungan dengan teori Gestalt dan teori Behavior:
a.       Rafting, tujuannya  :
v  Untuk kerja sama team atau kekompakan team
v  Untuk melatih kesiapan, kemampuan dan kepercayaan diri
v  Sebagai sarana olahraga dan rekreasi
v  Mengembangkan pengetahuan
b.      Estafet Tepung, tujuannya :
v  Untuk melatih kerja sama team dan kekompakan
v  Untuk saling mengenal lebih dekat satu sama lain dalam 1 team
c.       Estafet Bola, tujuannya :
v  Melatih kerjasama team, kekompakan, dan kecepatan.
v  Mempererat komunikasi antara satu dengan yang lainnya
d.      Permainan bambu, tujuannya :
v  Melatih kekompakan team
v  Melatih kerjasama team
v  Mempererat satu sama lain dan mempererat komunikasi



III.             DAFTAR PUSTAKA




Next Post
No Comment
Add Comment
comment url